Probolinggo Kota Anggur
Kota
Probolinggo merupakan
Kota yang terkenal dengan Mangga dan Anggur. Anggur merupakan salah satu buah yang banyak digemari oleh
masyarakat, oleh karena itu potensi buah anggur ini sangat besar untuk dikembangkan. Pengembangan
anggur di Kota Probolinggo merupakan upaya pemerintah untuk mengembalikan citra
Probolinggo sebagai kota “Bayuangga” (bayu = angin; angga = anggur dan mangga).
Peluang keberhasilan pengembangan anggur di Kota Probolinggo cukup tinggi,
karena ekosistem yang cocok, juga kebutuhan buah anggur bagi masyarakat yang
belum terpenuhi.
Secara agroekosistem, Kota
Probolinggo cocok untuk kawasan pengembangan tanaman anggur. Namun, disisi lain
kebanyakan petani Probolinggo menganggap
budidaya anggur ini
hanya dijadikan sebagai sampingan saja dan lebih memilih menanam padi atau jagung sehingga, hasil budidaya ini berbanding jauh dengan
kebutuhan masyarakat sendiri. Dari masalah diatas perlu adanya campur tangan
dari pemerintah Kota Probolinggo untuk
lebih mengembangkan budidaya
anggur Probolinggo ini dan tak lupa juga partisipasi masyarakat
untuk lebih memperluas potensi yang dihasilkan oleh anggur Probolinggo.
Anggur
Probolinggo mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
- Warna putih kekuning-kuningan ada juga yang berwarna ungu.
- Anggur khas probolinggo berbentuk bulat.
- Rata-rata ukuran anggur probolinggo panjang 2 cm dan
diameter 1,5 cm.
- Ada lapisan tepung diluar kulit anggur.
- Daging warna putih kehijauan.
- Setiap buahnya anggur terdapat 2-3 biji warna
kecoklatan.
- Dan yang pasti rasanya manis
Untuk Penanamannya adalah sebagai berikut :
1. Anggur probolinggo ini terkenal mudah tumbuh.
2. Butuh sinar matahari penuh, di point
ini Kota Probolinggo menjadi
kota ideal, dimana kota probolinggo ini merupakan kota pinggir pantai yang
terkenal amat, sangat puanas. Curah hujan harus antara 250 – 380 mm per tahun.
3. Untuk tanah bisa menggunakan ditanah
apapun, namun untuk tanah yang kurang baik hendaknya diolah dahulu untuk hasil
yang lebih baik.
4. Butuh air yang cukup banyak.
5. Media tanam >> bisa
menggunakan pot besar (apabila digunakan sebagai tanaman hiasan), atau
dibuatkan suatu media tanam yang membentang diatas agar posisi anggur bisa
menjalar dengan baik, biasanya orang probolinggo menyebutnya dengan kata
“anjang-anjang” yang kebanyakan terbuat dari bambu.
Beberapa permasalahan dalam
pengembangan anggur di Kota Probolinggo :
1. Penerapan inovasi teknologi
rekomendasi oleh petani masih terbatas.
2. Keterbatasan modal petani.
3. Pengendalian hama dan penyakit yang
kurang tepat sasaran.
4. Seringnya angin kencang (angin
gending) yang menyebabkan bunga dan buah anggur yang masih kecil berguguran.
5. Pengairan di musim kemarau, dimana
debit airnya yang sangat kurang pada saat musim kemarau.
6. Anggur busuk menjelang panen pada
saat musim hujan.
7. Anggur belum tersedia setiap bulan.
Upaya mengatasi permasalahan dalam
pengembangan anggur adalah :
1. Pembinaan dan penyuluhan dari
petugas baik di pusat maupun di daerah dalam hal penerapan GAP/SOP anggur yang
baik dan benar disesuaikan dengan kondisi agroekologi setempat (spesifik
lokasi).
2. Perlu adanya SLPHT anggur untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dan petani dalam mengendalikan
serangan OPT pada tanaman anggur.
3. Pembuatan sumur pompa, untuk
mengatasi kekurangan air.
4. Dilakukan penjarangan buah secara
optimal dan pengendalian OPT sejak dini.
5. Pemangkasan buah dilakukan secara
bergantian, sehingga ketersediaan anggur ada setiap bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar