Kamis, 25 Februari 2010

CERPEN


MISS SO WHAT


Tasya adalah seorang siswi kelas 3 SMA LABSCHOOL. Tasya sebenarnya cewek cantik dan pintar. Tapi sikapnya yang cuek sama lawan jeni, membuat dia agak kuper da tidak punya banyak teman cowok. ”So what” kata-kata itubiasa dia ucapkan jika dia disuruh menggaet cowok oleh teman-temannya. Tidak aneh kalau teman-temannya sering memanggil Tasya dengan sebutan ”Miss So What”. Sebetulnya Tasya tak ambil pusing dengan status jomblo sejatiyang dia sandang. Dia sudah merasa senang dengan keadaannya itu. Meskipun tak ada seseorang yang yang menemaninya ketika malam minggu datang. Dia tak sedikitpun merasa kesepian. Tekanan teman-teman dan mamanya yang menganggap bahwa Tasya cewek tidak normal. Tapi akhir-akhir ini mama Tasya sering meminta dirinya untuk segera pacaran. Berbeda dengan sikap mamanya, ayah Tasya malah tidak ingin Tasya dekat sama cowok. Ayah Tasya ingin Tasya menjadi murid teladan di sekolahnya. Hal inilah yang membuat Tasya menjadi strees berat. Dia tidak hanya memikirkan bagaimana cara menyelesaikan tekanan dari mama dan ayahnya, tapi dia juga harus memikirkan ujian semester yang sebntar lagi mulai. Tasya tidak ingin mengecewakan orang tuanya dengan nilai jelek.
Siang itu ketika Tasya pulang dari sekolah, dia bertemu sahabatnya waktu SMP. Namanya Diska , mereka berdua langsung cipika-cipiki. Maklum sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Setelah bercakap-cakap cukup lama, Diska memperkenalkan seorang cowok di sampingnya. ”Tasya, kenalin ini Gusti, cowokku”, ucap Diska. Tasya langsung mengulurkan tangannya. Mereka langsung memperkenalkan diri masing-masing. Stelah cukup lama bercerita, mereka akhirnya berpisah. Diska dan cowoknya langsung pergi dengan mobilnya sedangkan Tasya menuju halte bus.
Di perjalanan pulang, Tasya merenung memikirkan nasib dirinya tanpa seorang cowok di sampingnya. ”Apakah aku benar-benar cewek nggak normal? Pokoknya aku harus cepat cari seorang pacar”, ucap Tasya dalam hati. Pikirannya keman-mana sampai akhirnya dia tidak menyadari kalau sudah ada di depan rumahnya. Didalam rumah terlihat sepi tak ada seorang pun kelihatan batang hidungnya. Tasya langsung menuju ke kamar tanpa melihat lebih dulu di man mamanya. Biasanya sesampai di rumah Tasya langsung berteriak mencari mamanya tapi hari ini sikap Tasya berbeda. Dia masih memikirkan dirinya yang sampai sekarang masih menyandang status jomblo. ”Tok . . . tok . . . tok . . .” bunyi pintu rumah Tasya ada yang mengetuk. Sesosok pria yang sudah tak asing lagi, berdiri di depan pintu. ”Gu....Gu....Gusti!!!”ucap Tasya sambil terpatah-patah. Cewek Libra itu tak percaya kalau tamunya adalah Gusti, orang yang baru dia kenal siang itu. ”Lo kamu kok tahu rumahku, Gus?” tanya Tasya yang masih belum percaya dengan kedatangan Gusti kerumahnya. ”Aku tahu rumah kamu dari Diska,” ucap Tasya yang lupa mempersilakan Gusti masuk ke dalam. ” Silahkan duduk! Ada apa, Gus apa ada yang pentin g kok kamu sampai main kerumahku segala?” tanya Tasya. ”Nggak kebetulan aku punya teman di daerah sini juga, jadi sekalian mampir kerumah kamu. Memangnya tidak boleh ya kalau aku main kesini?” jawab Gusti. ”Ya bolehlah, masak temenku tidak boleh main kesini, aneh kamu,” ucap Tasya. ”Memangnya bagi kamu aku cuma sekedar teman???” tanya Gusti. Tasya langsung kaget mendengar ucapan Gusti. ”Lo....aku sama kamu kan......!!!,” belum sempat Tasya melanjutkan omongannya Gusti langsung mendekat dan menyatakan cintanya pada Tasya. ”Tasya, sejak kita kenal tadi siang itu, aku sudah suka sama kamu. Aku tidak bisa membohongi perasaanku,” ucap Gusti. ”Kamu gila ya, Gus. Kamu itu sudah punya pacar dan pacar kamu itu sahabtaku sendiri. Lebih baik kamu sekarang pulang dan lupakan ucapan kamu tadi,” ucap Tasya yang mulai jengkel dengan omongan Gusti. ”Tapi Tasya.........” ucap Gusti yang tak sempat ngomong lagi karena Tasya keburu mengusirnya secara kasar, sambil membanting pintu.
Tasya langsung ke kamarnya. Perasaannya campur aduk. Senang, marah dan kecewa campur menjadi satu. Senang karena akhirnya ada seorang cowok menyatakan perasaan cinta kepada Tasya yang sama sekali belum pernah dilakukan oleh cowok manapun. Tapi Tasya juga marah dan kecewa karena cowok yang diidam-idamkannya ternyata pacar sahabatnya sendiri. Tasya tidak ingin disebut perebut pacar sahabatnya sendiri. Dia tidak mau menjadi seorang pengkhianat. Tanpa sadar, Tasya mengeluarkan air mata. Dia ingin melupakan kejadian sore itu tapi sepertinya itu sudah tersimpan di pikirannya seolah-olah tak bisa terhapus dari pikiran cewek berambut lurus itu. Pagi itu, Tasya tergesa-gesa pergi ke sekolahnya karena dia sudah terlambat datang dan pagi itu, juga ada ulangan matematika. Dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu sekolahn yang cuma tinggal sebentar lagi. Sepulang sekolah, Tasya berniat untuk langsung pulang ke ruamh. Tiba-tiba di perjalanannya pulang, suara seorang cewek memanggil namanya. Suara yang tak asing lagi di telinganya. Tasya tak ingin menoleh, dia terus melangkahkan kakinya bahkan dia inginsegera berlari meninggalkan arah cewek yang memanggilnya itu. Tapi hal itu sulit dia lakukan. Dengan terpaksa Tasya menoleh dan melambaikan tangannya. ”Kamu mau kemana? tanya Diska. ”Aku mau pulang, Dis soalnya banyak tugas yang harus aku kerjakan,” jawab Tasya sambil melirik wajah Guti. ”Ya udah hati-hati ya, salam buat keluarga,” pinta Diska. ”OK!!!....Kalau begitu aku pulang dulu ya,” jawab Tasya sambil melambaikan tangan pada Diska dan Gusti. Tasya melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Dari hatinya ada sebuah pertanyaan, mengapa Gusti menjadi seorang yang pendiam ketika dia bertemu dengannya. ”Kenapa aku jengkel melihat mereka berdua? Apa ak mulai terpengaruh oleh kata-kata Gusti kemarin sore?” ucap Tasya dalam hati.
Ketika hendak duduk di halte bus sambil menunggu bus datang, Tasya merasa kaget karena Gusti sudah ada di sampingnya. ”Gusti bukannya kamu tadi bersama Diska? Trus kenapa kamu sekarang ada disini? Kamu sekarang mau naik bus?” pertanyaan Tasya yang bertubi-tubi keluar dari mulutnya. ”Udah pertanyaannya, apa perlu aku catat. Dasar kamu ngasih pertanyaan kok banyak banget....” sindir Gusti. Sambil menepuk pundak Gusti, Tasya tertawa lepas seolah-olah diantara mereka tidak terjadi apa-apa. ”Maaf, Gus soalnya kamu aneh sih,” Tasya menyindir Gusti balik. ”Memang aku ini aneh kok, kalau tidak aneh tidak mungkin aku menyukai sahabat pacarku sendiri. Maaf ya, atas kejadian kemarin sore,” jawab Gusti. Seakan teringat kejadian kemarin sore, Tasya langsung terdiam. ”Kamu mau aku antar pulang? Tolong aku ingin sekali bicara sama kamu,” pinta Gusti sambil memberikan tawaran. Tasya langsung mengangguk memberikan kode setuju. Akhirnya mereka pulang bersama-sama.
Sesampainay dirumah, Tasya langsung memperkenalkan Gusti kepada mamanya. Agak aneh juga sih karena selama ini Tasya tidak pernah memberi kesempatan pada cowok manapun untuk main kerumahnya. Ternyata kedatangan Gusti disambut hangat oleh mamanya. Untung ayah Tasya sedang tidak ada dirumah. Kalau ada bisa-bisa Gusti diusir. Mereka berdua akhirnya ngobrol, Gusti mulai mencurahkan perasaannya pada Tasya. ”Tasya kamu mau jadi pacar aku?” tanya Gusti sambil mengusap keringat di dahinya. Seperti kejadian yang kemarin, Tasya hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan yang diucapkan Gusti. ”Gus, kamu bangun dong dari tidur kamu? Kamu itu sudah punya pacar. Aku tidak mau bohong kalau aku memang masih jombloaku akan senang sekali jadi pacar kamu. Kamu cakep, baik, pintar, siapa sih cewek yang tidak suka sama kamu? Tapi sekarang keadaannya sudah berbeda, kamu sudah dimiliki orang lain. Dan orang itu adalah sahabat aku sendiri. Kamu tahu kan?” tanya Tasya.
”Aku tidak peduli dengan semua ini. Aku rela mutusin Diska demi kamu,” jawab Gusti. ”Tapi ini bukan alasan untuk mengkhianati Diska! Sudah kamu lupakan saja aku. Aku tidak bisa,” Tasya menolak. ”Pokonya aku akan mutusin Diska dan aku akan mengejar cinta kamu,” jawab Gusti tegas. ”Jangan Gus, Diska itu sayang banget sama kamu. Dia pernah cerita sama aku kalau dia merasa menjadi cewek yang paling beruntung bisa pjadi pacar kamu. Tolong jangan putusin dia!” pinta Tasya. ”Kalau kamu ingin aku tidak mutusin Diska, maka kamu harus jadi pacar aku. Kita akan buat tidak tahu tentang hubungan kita. Percaya sama aku.....please!!!” pinta cowok ganteng itu meyakinkan Tasya. Perasaan Tasya campur aduk. Dia ingin sekali menerima tawaran itu karena dia mulai jatuh cinta pada Gusti tapi di sisi lain dia harus bisa menolak tawaran itu karena dia akan menjadi seorang pengkhianat bagi Diska, sahabatnya. ”Kenapa ketika aku ingin menjalin hubungan dengan seseorang, aku terlibat cinta segitiga seperti ini,” ucap Tasya dalam hati. Akhirnya Tasya menerima tawaran Gusti. Mereka menjalin hubungan rahasia di belakang Diska. Setelah 4 bulan berlalu, Diska mulai curiga dengan kelakuan Gusti yang mulai berubah padanya. Akhirnya hubungan rahasia antara Tasya dan Gusti diketahui oleh Diska. Dengan marah dan kecewa Diska melabrak Tasya dan mereka bertengkar hebat. Karena Tasya merasa kasihan terhadap Diska, Tasya rela mundur dari kehiupan Gusti. Lalu gosip-gosip miring tentang kelakuan Gusti yang terkenal ”Playboy” yang sudah mereka ketahui sejak awal masih saja ada. Namun pada akhirnya mereka berdua sepakat untuk menjauhi Gusti, Si Playbioy Kabel itu. Tasya kembali menjadi cewek jomblo. Pengalaman cinta segitiga itu ternyata memberikan pelajaran yang berharga buat Tasya. Dia tidak lagi merasa bahwa pacaran adalah segala-galanya. ”Ternyata tanpa seorang pacar pun aku masih bisa menikmati hidup yang indah ini. Aku sudah membuktikan kepada mama dan teman-teman kalau aku cewek yang benar-benar normal. Meskipun sekarang jomblo lagi, tapi aku pernah merasakan pahit dan manisnya sebuah cinta.” kata-kata itu Tasya tulis dalam diarynya. Akhir yang sangat indah walaupun statusnya sudah jomblo tapi Tasya yakin suatu saat dia pasti menemukan seseorang yang lebih baik dari Gusti.

The End

Kamis, 11 Februari 2010

ARTI PERSAHABATAN

Persahabatan itu adalah………..

arti dari persahabatan



Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Sahabat" Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi Persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya,...!

Sahabat" Persahabatan tidak terjalin secara otomatis, tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabat......

Sahabat" Persahabatan di warnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka di hibur,di sakiti, di perhatikan,di kecewakan di dengar,di abaikan di bantu,ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja di lakukan dengan tujuan kebencian......

Sahabat" Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan,Justru untuk kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya,.....

Sahabat" Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah,.......

Sahabat" Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan, Barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataan kasih dari orang lain.tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan wujudkan apa yang di butuhkan oleh sahabatnya,....

Sahabat" Kerinduan adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,karena tidak ada persahabatan yang di awali dengan sikap egois.....

Sahabat" Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya,...!

Sahabat" Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya sebuah persahabatan,..namun ada juga yang begitu hancur karena di khianati oleh sahabatnya,.
"" ada pepatah Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri"".

""Dalam masa kejayaan, teman teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita" " Ingatlah kapan kita terakhir kali berada dalam kesulitan.
Siapa yang berada di samping kita"??
Siapa yang mengasihi kita di saat kita merasa tidak ada yang mencintai"???
Siapa yang ingin bersama kita saat kita tidak bisa memberikan apa apa,..??

MEREKALAH SAHABAT KITA
Sahabat" Semoga kita bisa memelihara dan menjaganya